NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia
dan Australia
serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari
13.466 pulau sehingga indonesia dikenal dengan negara yang memiliki banyak
pulau di dunia.
Indonesia juga merupakan negara yang dijajah oleh banyak
negara Eropa
dan juga Asia,
itu disebabkan Indonesia sejak zaman dahulu merupakan negara yang kaya akan
hasil alamnya yang melimpah, hingga membuat negara-negara Eropa
tergiur untuk menjajah dan bermaksud menguasai sumber daya alamnya untuk
pemasukan bagi negaranya.
Pada Maret 1945
Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah perang Pasifik
berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945
yang pada saat itu sedang bulan Ramadhan. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri
bangsa yakni Soekarno,
Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir
masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan perdana menteri.
Namun kemerdekaan itu tidak akan bisa kita rasakan
apabila tidak adanya PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) pada saat
itu. Yang mana PDRI dan rakyat yang tinggal di Sumatera Barat pada masa itu
sesungguhnya menjadi bagian penting dalam ukiran sejarah Negara Republik Indonesia.
Jika kita melihat kondisi Indonesia pada saat ini,
mungkin bisa jadi Indonesia akan terjajah kembali. Dalam artian bukan dijajah
secara umum tapi lebih kepada akhlak, pengetahuan, dan yang lainnya. Saat ini
akhlak generasi Indonesia sangat jauh dari agama. Mereka lebih memprioritaskan
pengetahuan di dunia dari pada mendalami ilmu agama. Padahal jika kita lihat
lebih mendalam ilmu agama sangat berpengaruh besar terhadap karakter seseorang
yang mana karakter itu juga berpengaruh terhadap dirinya dan lingkungan
sekitarnya.
Meski
kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah
besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi
yang merajalela dalam pemerintahan. Tidak tertutup kemungkinan Indonesia akan
melahirkan para Cakor “Calon Koruptor” di masa yang akan datang. Ini mungkin
disebabkan karna tidak adanya karakter dalam diri pemimpin Indonesia saat ini.
Banyak
dari pemimpin Indonesia saat ini memiliki IQ yang tinggi namun jiwa sosial yang
rendah. Bahkan juga banyak dari pemimpin kita yang tidak mempunyai malu
melakukan korupsi padahal kita sama-sama tahu bahwa korupsi adalah mencuri.
Apakah korupsi adalah bahasa yang
diperhalus dari kata “mencuri” ???
PDRI
(Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) adalah penyelenggara pemerintahan
Republik Indonesia periode 22 Desember
1948
- 13 Juli
1949,
dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara
yang disebut juga dengan Kabinet Darurat
yang mana PDRI ini berdomisili di Sumatera Barat. Di sini bisa kita lihat bahwa
Sumatera Barat merupakan bagian penting dari Kemerdekaan Indonesia pada masa
itu.
Pada
saat ini Sumatera Barat sangat berbeda dibandingkan pada masa kemerdekaan
Indonesia. Jika pada saat kemerdekaaan, Sumatera Barat merupakan bagian penting
dalam proses Kemerdekaan itu, maka pada saat sekarang ini Sumatera Barat tidak
termasuk kedalam wilayah yang mendukung pengembangan potensi Ekonomi Indonesia.
Tentu ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi peringatan bagi kita selaku generasi
yang akan datang.
Kita
sebagai generasi muda yang akan datang, tidak sepatutnya hanya berdiam diri
dan menunggu datangnya
sebuah keajaiban yang akan merubah semua menjadi lebih baik. Sebagaimana Allah
SWT berfirman “ Saya tidak akan merubah keadaaan suatu kaum apabila tidak kaum
itu sendiri yang merubahnya”. Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda yang
akan datang untuk memunculkan ide-ide atau pikiran-pikiran cemerlang dan
berpikir positif untuk kemajuan Sumatera Barat.
Jika kita melihat kondisi Sumatera Barat saat ini,
mungkin telah banyak terjadi perubahan baik dari luar maupun dalam. Tidak hanya
perubahan ke arah yang lebih baik, perubahan ke arah yang lebih buruk pun juga
ikut dirasakan saat ini. Adapun perubahan ke arah yang lebih baik yang
dirasakan saat ini adalah pembangunan infrastruktur pasca kejadian gempa 30
September 2009 yang lalu, adanya kegiatan Pesantren Ramadhan, wirid remaja dan
lain sebagainya.
Namun dibalik perubahan ke arah yang lebih baik itu,
tanpa kita sadari kita tidak menghasilkan apa-apa dalam artian percuma.
Bagaimana tidak, pembangunan infrastruktur yang kita lihat membawa perubahan
itu malahan membawa kesengsaraan bagi sebagaian besar masyarakat Sumatera
Barat. Contohnya saja, terbengkalainya pembangunan Pasar Raya Padang
dibandingkan pembangunan gedung Mall. Padahal kita sama-sama tahu sebagian
besar masyarakat Kota Padang mendapat penghasilan sebagai seorang pedagang.
Kita lihat lagi dengan diadakannya kegiatan Pesantren
Ramadhan dan Wirid Remaja di Kota Padang. Banyak dari peserta yang hanya
mengharapkan sertifikat dari kegiatan tersebut sebagai syarat untuk nilai di
sekolah. Miris bukan jika kita melihat yang diharapkan dari peserta tersebut,
mereka lebih mementingkan kepentingan dunia dari pada bekal mereka untuk di
kemudian hari.
Peluang yang bisa kita raih kedepannya sangat tergantung
kepada generasi saat ini. Dan peluang tersebut akan diraih apabila kita sebagai
generasi yang akan datang dapat menaklukkan tantangan yang ada. Jika dilihat
5-10 tahun yang akan datang, tantangan yang dihadapi Indonesia khususya Sumatera
Barat sangat besar. Oleh sebab itu, peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk
kemajuan Sumatera Barat.
Jika saat ini Sumatera Barat tidak termasuk kedalam
wilayah prioritas percepatan pembangunan ekonomi nasional. Bukan berarti Sumatera
Barat kedepannya tidak akan terlibat di dalamnya. Itu akan terwujud berkat
kerja sama dan usaha serta doa dari kita semua khususnya genenasi muda Sumatera
Barat dan akan terwujud selama keinginan untuk perubahan ke arah yang lebih baik itu masih ada.
Sumatera Barat merupakan salah satu tujuan utama
pariwisata di Indonesia. Fasilitas wisatanya yang cukup baik, serta sering
diadakannya berbagai festival dan even internasional, menjadi pendorong
datangnya wisatawan ke provinsi ini. Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang
untuk mendorong perekonomian Sumatera Barat. Tidak hanya itu, Sumatera Barat
akan lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun Dunia. Tapi semua ini tidak
akan terjadi apabila tidak adanya perhatian dari semua pihak.
Tantangan
yang akan dihadapi kedepannya adalah sulitnya mencari pemimpin yang berkarakter
agar tidak ada lagi Cakor “Calon Koruptor” di masa yang akan datang. Namun
apapun bentuk tantangan nantinya, apabila semua bekerja sama maka tantangan itu
akan mudah untuk dilalui.
Yang
harus dilakukan saat ini adalah membenahi bibit-bibit untuk menjadi pemimpin di
masa yang akan datang. Kebanyakan generasi muda saat ini hanya memiliki
kompetensi namun tidak memiliki karakter. Mereka bangga dengan hasil nilai yang
tinggi tapi tidak mempunyai jiwa sosial. Oleh sebab itu kompetensi harus
seimbang dengan karakter karena karakter tanpa adanya kompetensi hasilnya akan
pincang dan sebaliknya jika kompetensi tanpa adanya karakter hasilnya akan
rusak.
Jika
2 hal tadi terjadi maka bukan tidak mungkin negeri ini akan melahirkan Cakor
“Calon Koruptor” kembali di masa yang akan datang. Nilai-nilai agama harus
ditanamkan sejak dini kepada generasi muda saat ini. Jika kita lihat di masa
lalu, mesjid-mesjid dan mushalla yaNg ada begitu ramai dengan adanya
santri-santri yang belajar disana. Coba kita lihat saat ini, apa masih sama
seperti yang kita lihat dahulu ??? jarang bukan ???
Kebanyakan pada saat sekarang ini yang belajar mengaji adalah siswa SD, sedangkan siswa SMP dan SMA begitu enggan untuk belajar mengaji. Padahal ilmu agama begitu penting untuk bekal di kemudian hari bahkan orang tua usia lanjut pun masih sangat membutuhkan ilmu agama.
Kebanyakan pada saat sekarang ini yang belajar mengaji adalah siswa SD, sedangkan siswa SMP dan SMA begitu enggan untuk belajar mengaji. Padahal ilmu agama begitu penting untuk bekal di kemudian hari bahkan orang tua usia lanjut pun masih sangat membutuhkan ilmu agama.
Kini
kita sebagai generasi yang akan datang hendaklah mendalami ilmu agama karena
ilmu dunia tidak akan cukup untuk menjadikan kita sebagai seorang pemimpin. Dan
janganlah kita bangga memiliki hasil kompetensi yang tinggi tapi tidak peka
terhadap lingkungan sekitar. Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki
kompetensi yang tinggi tapi nilai sosial yang rendah akan menjadi seorang
pemimpin di masa yang akan datang jika ia tidak peduli terhadap lingkungan
sekitarnya .
Janganlah
kita menuntut pemimpin saat ini tapi alangkah baiknya jika kita menuntun. Dan
alangkah baiknya jika kita meluruskan yang salah bukan meneruskan. Oleh sebab
itu generasi muda sangat berpengaruh besar dalam kemajuan suatu negara.
Salah
satu strategi untuk membangun Sumatera Barat adalah dengan membenahi generasi
muda yang ada dengan membekali diri mereka dengan ilmu agama agar tantangan
yang ada kedepannya akan mudah untuk dilewati. Janganlah kita menyesali yang
terjadi saat ini tapi pikirkanlah apa yang harus dilakukan akar tidak menyesal
untuk kedua kalinya.
Dengan
mengimbangi kompetensi generasi muda dengan karakter yang di dapat dari ilmu
agama tadi, setidaknya kita telah mengurangi Cakor “Calon Koruptor” di negri
ini.
“Jadilah
generasi pelurus bukan penerus dan jadilah generasi penuntun bukan penuntut”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar